Pemanfaatan Facebook Ads untuk UMKM
Pemanfaatan Facebook Ads untuk UMKM. Pertama, kenapa sih menggunakan Facebook Ads sebagai sarana mencari traffic?
Coba Anda lihat dulu data di bawah ini, saya ambil dari web wearesocial.com sebuah perusahaan peneliti dan tools social media
Disini dijelasakan di tahun 2018, jumlah pengguna intenet di Indonesia sekitar 132 juta pengguna, atau 49 persen dari jumlah penduduk di Indonesia.
Kemudian coba anda lihat lagi data pada gambar di bawah ini.
Bisa dilihat juga data di atas, bagaimana jumlah pengguna Facebook itu mencapai 130 Juta, atau biasa di bilang bahwa semua pengguna Social Media pasti pengguna Facebook juga.
Selain itu dari segi usia, pengguna Facebook juga seperti pada gambar di bawah ini:
Kalau di lihat dari data sebelumnya, bisa di bilang jika produk kita menargetkan usia-usia produktif (18 – 24, 25 – 34, 35 - 44), peluangnya sangat terbuka lebar karena secara pengguna Facebook, merekalah yang paling banyak menggunakan aplikasi Facebook, terutama di usia 18 – 24.
Selain itu dari beberapa eksperimen dan juga masukan dari teman-teman Internet Marketing, menggunakan Facebook Ads (dan juga Instagram) lebih cenderung kepada produk yang baru dikenalkan. Dikarenakan komponen iklannya lebih banyak di banding Google Adwords (hanya teks).
Di Facebook Ads kita bisa bereksperimen dalam hal visual seperti gambar dan juga video. Oleh karena itu selain menyiapkan Copywriting iklan yang menarik, Anda juga juga mulai riset dan latihan membuat visual produk yang bagus dan menarik untuk di lihat.
Hal ini menjadi penting karena secara behavour, pengguna Facebook datang bermain Facebook untuk melihat posting dari teman-teman meraka atau Fans Page yang mereka sukai. Sehingga diperlukan gambar yang jernih, terang, dan juga menarik. Agar orang yang kita targetkan iklan kita merasa nyaman ketika melihat konten iklan kita.
Baca juga: Tips atau cara melakukan pencatatan Keuangan
Perlakukan iklan di Facebook sebagai pengenal atau awalan dari penjelasan produk atau jasa yang kita jual. Jangan pernah untuk menjelaskan secara lengkap prosuk atau jasa yang anda buat di konten iklan anda. Dikarenakan rata-rata pengguna Facebook hanya melihat postingan kita selama 3 – 5 detik saja.
Jika ingin menjelaskan lebih jauh anda, anda bisa menaruh di Landing Page di luar Facebook.
Oke, kita lanjut lagi ke bagian kedua, yaitu bagaimana mencari target Market atau orang orang yang berpotensi untuk membeli produk kita dengan menggunakan Facebook Audience Insight?
Sekarang kita mencoba untuk mengulik salah satu tools keren di Facebook, Namanya Facebook Audience Insight. Jadi apa sih namanya Facebook Audience Insight itu?
Secara mudahnya kita bisa mencoba mencari tahu berapa banyak sih jumlah calon Target Audience kita nanti ketika kita mau beriklan. Langsung saja Anda bisa membuka link Facebok Audience Insight.
Oh iya, walapun Facebook Audience Insight ini bisa di lihat di mobile, tpi akan sangat menyulitkan penggunaannya. jadi lebih baik di buka melalui desktop atau laptop saja.
Ada beberapa opsi yang bisa anda kulik dari Facebook Audience Insight ini, seperti Demographics (lokasi, umur, gender). Selain itu anda juga bisa mengulik dari sisi Interest, atau suatu hal yang mereka sukai.
Anggap saja seperti ini, mislakna saya mempunyai bisnis baju muslim dewasa premium. Kalau saya deskripsikan tentang target audience saya, kurang lebih seperti ini.
- Gender: Pria & Wanita
- Usia: 25 – 34
- Lokasi: Jakarta
- Interest: Islam, AA Gym, KH. Arifin Ilham, Ippho Sentosa.
Maka, jumlah audience yang bisa saya sasar sejumlah 150 ribu hingga 200 ribu pengguna aktif, seperti gambar di bawah ini.
Nah dari pengguna tools ini anda sudah bisa memulai riset sederhana mengenai calon audience beseta jumlahnya. Hal ini berguna ketika anda ingin berekspansi area bisnis nya keluar kota (atau malah keluar negeri). Supaya bisa tahu, berapa banyak sih Target Audience saya yang potensial untuk membeli produk atau jasa kita.
Ok deh sekarang lanjut lagi ke bagian ketiga, yaitu apa saja sih tujuan beriklan di Facebook?
Awareness: Tujuan beriklan yang paling murah biayanya secara umum, dikarenakan Facebook tidak terlalu mengoptimasi iklan dengan objective seperti ini. Dikarenakan iklan ini hanya bertujuan untuk menjangkau sebanyak mungkin orang yang ada di Facebook.
Consideration: Tujuan beriklan ini sudah mencari audience yang berpotensial untuk melakukan interaksi 2 arah, seperti mengunjungi website, comments atau share post, melihat video, hingga install aplikasi.
Conversion: Tujuan beriklan yang paling mahal biayanya secara umum, dikarenakan Facebook akan mengoptimasi ke audience yang mmang punya potensi lebih dalam seperti mengisi data atauoun melakukan transaksi pembelian.
Kita lanjutkan kebagian ke empat, yaitu Mengapa beriklan harus di Fan page, dan bagaimana mengoptimasinya?
Satu hal yang pasti bahwa iklan personal tidak bisa kita iklankan. Hanya Fan Page yang bisa di iklankan, karena itu melanggar aturan Facebook. Selengkapnya bisa di baca di sini Facebook Business.
Untuk mengoptimasinya cukup mudah mulai dari penggunaan cover photo dan profile picture, seperti FP Afrakids dibawah ini. Hingga deskripsi tentang bisnis kita, Selain itu, anda juga bisa langsung mengatur URL yang ada. Jika tidak, nanti URL Fan Page bisnisnya akan seperti ini atau versi default
Oh iya satu tips dari saya, untuk membalas komentar, usahakan tidak lebih dari 1 hari. Karena bisa menurunkan performa Fan Page kita, terutama dari segi respond rate nya.
Lanjut lagi ke bagian ke lima, yaitu komponen-komponen yang diperhitungkan ketika beriklan di Facebook.
Ketika kita beriklan, hal apa saja sih yang harus di perhitungkan dan bagaiman cara mengukur apakah campaign kita bagus atau tidak. Pertama-tama coba lihat dulu jumlah estimasi Audience saat kita sudah mulai ke arah Targeting Audience seperti di bawah ini:
Dari gambar di atas, berarti ketika saya menargetkan orang-orang dibawah ini:
- Lokasi: Bandung, Bogor, Cilegon, Jakarta
- Usia: 25 – 40
- Gender: Perempuan
- Interest: Ustadz Arifin Ilham, Ustadz Yusuf Mansur, Wirausaha Muda Mandiri, Ippho Santosa.
Maka potential reach, atau iklan saya akan menjangkau sebanyak 730 ribu orang. Nah berdasarkan eksperimen saya beberapa kali campaign yang efektif itu bisa menargetkan dengan potential reach diantara 500 ribu hingga 1 juta.
Hal ini di maksudkan agar campaign nanti tidak terlalu luas, ataupun terlalu sempit menjangkau orangnya. Selain itu untuk budget sendiri, saya lebih suka menggunakan daily budget daripada lifetime budget.
Hal ini bertujuan agar kita dapat mengevaluasi keberhasilan campaign yang kita buat secara cepat. Minimal kita bisa lihat dalam waktu sehari. Selain itu budget nya pun bisa diminimalisasi di awal-awal. Pengalaman saya di awal-awal saya hanya menaruh budget sekitar 20 ribu per hari. Dan nantinya jika sudah bagus iklan saya, saya naikan menjadi 150 ribu per hari.
Setelah itu kita masuk kebagian konten iklan ya. Saran dari saya gunakanlah emoticon di bagian captionnya.
Hal ini bertujaun untuk menarik atensi dari calon audience kita, yang entah bagaiaman selama pengalaman saya yaitu jika caption yang mempunyai emoticon seperti di atas lebih banyak menghasilkan dibandingkan dengan yang tidak.
Sah-sah saja jika anda ingin menaruk teks di dalam gambar seperti contoh di atas. Tetapi perlu di ingat bahwa batas ukuran teks dalam gambar adalah 20% maksimal dari space seluruh gambar.
Jika melebihi ari 20% Facebook akan mengurangi jumlah jangkauan iklan kita atau malah tidak menaikan iklannya. Untuk mengetahui apakah iklan kita lolos atau tidak, Anda bisa melihat di Facebook Ads Text Overlay.
Lanjut ke bagian ke enam atau terakhir, yaitu mengenal konsep Funneling, dan bagaimaan menerapkannya di bisnis.
Kali ini caba saya mengutip pengertian Funneling kalau menurut web unbounce.com Funneling mempunyai arti “penggambaran langkah-langkah yang dilakukan Target Audience, mulai dari melihat konten atau iklan tentang produk kita, hingga ia melakukan pembelian".
Tujuan dari pembuatan Funneling ini adalah supaya kita mengetahui dimana calon audience paling tertahan di journey pembelian produk kita. Sehingga ketika kita mengetahui dimana customer kita tertahan, kita bisa langsung mengevaluasi tahap yang bermasalah tesebut dan memperbaikinya.
Sebagai contoh, bisa di baca cerita di bawah ini:
Indra sedang menjual produk makanan “Cemilan Cepuluh” melalaui Facebook Ads, dimana untuk menjelaskan makanan produk tersebut, Indra menggunakan Landing Page. Jika ada calon pembeli yang tertarik untuk membeli, maka dia akan klik iklan tersebut di Facebook. Lalu dia akan di arahkan ke penjelasan produk yang lebih lengkap yang ada di Landing Page.
Kemudian setelan melihat penejelasan di Landing Page tersebut, dia akan klik sebuah link yang akan mengarah ke halaman form untuk pemesanan. Setelah memesan dia akan ke sebuah halaman yang memberitahukan jumlah pesanannya dan kemana harus transfer untuk pesanannya.
Lalu bagaimana proses Funneling dari campaign di atas? Kurang lebih seperti ini gambaran Funneling nya.
Penjelasan lengkapnya bisa di baca dibawah ini:
Facebook Ads: Audience melihat iklan kita melalui aplikasi atau web Facebook, disinilah Funnel Pertama
Landing Page: Jika audience tertarik dengan produk kita, dia akan masuk landing page dan melihat penjelasan produk kita secara lebih detail di sana. Disinilah Funnel kedua
Form Page: jika audience tertarik dengan produk kita, dia akan masuk ke tahap selanjutnya untuk mengisi form. Nah halaman form inilah yang akan menjadi Funnel Ketiga
Check out Page/Order Description Page: setelah audience mengisi data mereka, bisa berupa nama, alamat, email, dan juga nomer HP. Dia akan di lempar ke halaman yang berisi penjelasan order atau pesanannya yang lebih lengkap. Disinilah customer sudah memasuki Funnel ke Empat.
Kurang lebih segitu dulu yang bisa saya sampaikan menegnai basic Facebook Ads atau Pemanfaatan Facebook Ads jika ada kesalahan mohon maaf sebesar-besarnya.
Artikel ini saya kutip dari penjelasan mengenai basic Facebook Ads ya di paparkan oleh coach Dimas Suryadinanto dari grup Whatsapp temanbisnis. Berikut profile daro coach Dimas Suryadinanto
Facebook Ads: Audience melihat iklan kita melalui aplikasi atau web Facebook, disinilah Funnel Pertama
Landing Page: Jika audience tertarik dengan produk kita, dia akan masuk landing page dan melihat penjelasan produk kita secara lebih detail di sana. Disinilah Funnel kedua
Form Page: jika audience tertarik dengan produk kita, dia akan masuk ke tahap selanjutnya untuk mengisi form. Nah halaman form inilah yang akan menjadi Funnel Ketiga
Check out Page/Order Description Page: setelah audience mengisi data mereka, bisa berupa nama, alamat, email, dan juga nomer HP. Dia akan di lempar ke halaman yang berisi penjelasan order atau pesanannya yang lebih lengkap. Disinilah customer sudah memasuki Funnel ke Empat.
Kurang lebih segitu dulu yang bisa saya sampaikan menegnai basic Facebook Ads atau Pemanfaatan Facebook Ads jika ada kesalahan mohon maaf sebesar-besarnya.
Artikel ini saya kutip dari penjelasan mengenai basic Facebook Ads ya di paparkan oleh coach Dimas Suryadinanto dari grup Whatsapp temanbisnis. Berikut profile daro coach Dimas Suryadinanto
- Creative Marketing Nurul Fikri
- Digital Marketing dan Social Media Strategist Afrakids
- Dosen Digital Marketing (Paruh Waktu) Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi dan Media Trisakti
Komentar
Posting Komentar