Cara Foto Produk Keren hanya dengan Menggunakan Kamera HP
Selamat datang kembali di blog sederhana saya ini. Baiklah kali ini saya akan sedikit sharing teknik atau kiat-kiat foto produk hanya dengan kamera HP. Artikel ini saya rangkum dari grup wa Teman Bisnis yang saya ikuti. waktu itu ada Weekly Shareing Seputar Cara Foto Produk hanya dengan Menggunakan Kamera HP.
Sesi sahring ini diisi oleh mbak Fathimah Shabrina yang ternyata beliau expert di bidang desain grafis dan fotografi. Saya sudah meminta ijin kepada beliau untu posting ulang rangkuman sharing yang di sampaikannya. berikut adalah pemaparan yang beliau sampaikan.
Cara Foto Produk Keren hanya dengan Menggunakan Kamera HP. Kenapa sih kita foto produk di HP? sebenarnya kalau ada yang punya kamera SLR atau mirrorless ya pakai saja kameranya. Cuma, ada beberapa dari kita yang mau promosi produknya, tapi karena nunggu punya alat canggih dulu jadi ga jadi jadi. Padahal sebenernya foto produk pake hp juga cukup bagus loh
Ada lima hal penting dalam foto produk pakai HP.
Produk yang mau difoto
Ada lima hal penting dalam foto produk pakai HP.
- Produk yang mau difoto
- Setting
- Properti
- Timing
- Kamera HP
Produk yang mau difoto
Sebelum foto produk, baiknya kita tahu dulu sifat dari produk kita. Apakah dia terbuat dari kain, bahan packagingnya apa, warna aslinya bagaimana. Untuk apa tahu sifat produk?
Ada beberapa bahan dari packaging yang kalau kena sinar matahari langsung akan memantulkan cahaya. Warna produk juga penting untuk menentukan warna background.
Kesan yang ingin disampaikan
Ini sangat berkorelasi dengan branding, dan merupakan alasan dasar untuk memilih poin-poin yang akan disebutkan berikutnya. Kesan apa yang kita ingin konsumen tangkap saat melihat foto produk kita?
Mari ambil contoh sambal rumahan. Dari satu sambal rumahan, kita bisa menemukan banyak kesan yang ingin disampaikan. Apakah pesannya “pedas sampai heboh” atau pesannya “alami dan rumahan” atau pesannya “asli dari jawa”. Masing masing kesan akan berpengaruh pada setting, properti, bahkan cara kita mengambil gambar nantinya.
Setting
Setting adalah tempat kita akan memotret produk. Entah di halaman rumah, diatas rumput, diatas meja, dll. Setting banyak juga mengenai warna dan background. Untuk lebih terlihat, pilihlah background dengan warna yang kontras dengan produk. Kalau produknya berwarna terang, cari background yang gelap atau cari warna lain yang kontras. Kalau produknya warna gelap. cari background yang terang.
Semisal mau foto kerudung pink, cari background yang warnanya kontras dengan pink. Hindari warna merah atau orange, yang mendekati warna pink agar tidak bias. Semisal produknya bercorak atau ramai, jangan dsandingkan dengan background yang ramai juga. cari background- background polos dan sejenisnya
setting juga penting dalam menyampaikan kesan. Semisal produk sambal goreng tadi ingin menunjukkan "home made", maka fotonya dengan setting rumahan, bukan swalayan. atau ingin menunjukkan "Sambal Jawa", maka (kalau bisa) cari rumah jawa atau setting yang banyak kayunya, agar nanti disesuaikan dengan properti.
Properti adalah alat alat tambahan untuk mendukung kesan dari produk kita. Properti bisa termasuk yang difokuskan sebagai objek foto, bisa juga termasuk yang di blur alias background. Biasanya properti banyak digunakan sebagai bagian dari objek dan pemanis yang masuk dalam fokus foto kita.
Properti bisa apapun yang ada di rumah, dan sekitarnya. Properti bisa jadi bahan bahan dari produk, atau bahkan alat alat lain yang sesuai dengan target market kita. Semisal sambal goreng tadi, kalau ingin menunjukkan alami, bisa pakai ulekan dan cabai segar sebagai properti. Jadi pemanis di sebelah sambal yang dipotret, dan menguatkan kesan kalau sambnal tersebut memang alami.
Kalau berkonsep target market, maka kembali lagi ke kesan yang ingin disampaikan , bagaimana target market kita. Semisal produk kita adalah tongsis (yang dipakai anak muda), maka bisa mencari kaca mata hitam, topi, baju berlibur, dan lain lain yang sesuai. Agar ketika target market melihat, dia akan merasa “gue banget".
Properti disusun di sekitar produk, tapi jangan sampai terlalu mencolok hingga pembeli bingung mana produknya hehehehe. Tetap jadikan produk sebagai objek utama foto kita yaa.. jangan sampai properti bikin salah fokus hehehe.
Timing
Timing adalah waktu untuk motret. Kenapa timing penting? karena kita pakai kamera HP yang punya keterbatasan ketika cahaya sedikit. Jangan foto subuh-subuh, atau magrib-magrib, atau malam-malam (kecuali memang dikonsepkan demikian).
kalau foto outdoor atau terkena cahaya matahari secara langsung, hindari foto di tengah hari (antara jam 10:30-3:00) karena cahaya matahari sangat kuat sehingga hasil foto akan cenderung terlalu terang dan silau. Ini kurang baik untuk semua jenis produk, karena akan mengubah warna aslinya dan memberi bayangan yang terlalu gelap pada sisi tertentu (yang ketika diedit sudah tidak bisa diselamatkan)
Baiknya foto sekitar jam 8-10 pagi atau setelah jam 3 sore. Karena cahaya matahari tersebar merata dan tidak membuat bayangan yang ekstrim
Kamera HP tentulah hal yang paaaling penting dalam foto. “Tapi kamera HPku ga canggih kak?” gapapa, bukan canggih canggihannya, tapi bagaimana kita memaksimalkan kemampuan kamera HP yang kita miliki.
Jika kamera HP punya mode HDR, pakai mode HDR. Setelah semua hal diatas sudah disiapkan dengan baik, tinggal bagaimana kita mengambil angle dalam motretnya.
Kalau sekarang yang lagi hits itu bird eye view alias difoto dari atas. Produk di jajarkan dengan properti dan difoto dari atas untuk menyampaikan kesan.
Untuk menyampaikan detail dari produk, dekatkan HP pada objek, lalu klik pada objek untuk memfokuskan. Biasanya hasilnya akan lebih tajam jika objek dan background berjauhan.
Bagaimana agar backgroundnya cukup blur?
ini maksudnya bukan blur yang pakai dual kamera itu ya, cuma agar backgroundnya tidak fokus saja. Caranya adalah dengan menjauhkan objek dengan background (atau properti lain) dan mendekatkan objek pada kamera handphone. Dalam fotografi, ini dinamakan depth of field. Membandingkan dua buah objek dengan hanya fokus pada salah satu saja.
Setelah di foto, dilihat dulu warnanya sesuai tidak dengan produk aslinya. Jika warnanya tidak sesuai, bisa diedit menggunakan instagram, vsco, atau aplikasi edit foto lainnya yaa.
Sesi sharing yang beliau sampaikan sudah selesai, waktunya tanya jawab, dan berikut sesi tanya jawab yang saya rangkum dalam Weekly Sharing yang dilakukan pada hari Kamis tanggal 26 Juli 2018 pukul 16.00 WIB.
- Kak @fathimah shabrina mau tanya. Kalau tips untuk barang yg butuh model kayak kerudung atau gamis selain flatlay gmn ya kak untuk mensiasati? Kadang saya merasa terlalu susah kalo butuh model dan foto yg berbackground putih/kayak studio gitu, tapi kesannya kan mahal dan rapi dr pada temen2 kita yg pake dan berbackgroud outdoor yang beragam.
Jawaban
untuk kerudung dan gamis selain flatlay bisa difoto digantung kak. Pakai gantungan baju, atau bisa juga ditumpuk biar kelihatan macam warnanya. Kalau kerudung atau gamis sendiri memang fungsinya untuk dipakai ke manusia kan ya kak, jadi flatlay dan model memang paling efektif menjaring calon konsumen. Untuk foto fashion kita lihat dari sifat baju itu sendiri : kalo ga dilipat, digeletak, digantung, atau dipakai. Jadi sebenernya tantangannya gimana flatlaynya kita atau foto modelnya kita bisa kreatif dan ngga membosankan kak. Bisa di trigger dari properti dan setting yang digunakan. Misalnya kerudungnya warnanya cerah, kita bisa pakai alas hitam atau gelap, jadi warnanya lebih terlihat dan berbeda dengan banyak orang yang pakai alas putih terus. Dari properti juga banyak yg bisa dieksplorasi :)
Foto studio terlalu ribet, tapi outdoor kaya murah? Solusi sangat simpelnya, minta temen kakak yang selebgram buat endorse. Insyaallah gimanapun bentukannya bakal kelihatan mahal dan menjual :)
Foto studio terlalu ribet, tapi outdoor kaya murah? Solusi sangat simpelnya, minta temen kakak yang selebgram buat endorse. Insyaallah gimanapun bentukannya bakal kelihatan mahal dan menjual :)
Biar ga kelihatan murahan, foto outdoornya di tempat yang fancy, kaya cafe2 atau di hutan pinus gitu bisa kak.
- Kak kalo jilbab bermotif itu lebih bagusnya pakai orang atau di gelar satu satu?
Jawaban
Enaknya diliatin dua duanya kaak :) karena khusus fashion (apalagi perempuan) biasanya bukan hanya mau liat barangnya gimana tapi juga gimana jatohnya di kepala atau di badan (kalau baju) pas dipake kaak. jangan lupa untuk yang corak cari background yang polos yang kontras sama kerudungnya yaa :)
Terimakasih yak devi pertanyaannya.
Untuk foto yang yak devi tunjukkan yang ada di feeds ig sudah baik. Tapi menurut saya, dengan background yang sama, yang akan membeli produk kak devi adalah orang yang benar2 butuh. Padahal masing2 case hp memiliki karakter yang beda beda, dan bisa banget di arrange di setting yang sama cuma propertinya beda beda. Sayang kan kalau misalnya kita bisa lebih eksplor foto sedikit, terus yang ga butuh jadi kepingin deh karena gemes :)
Kak devi bisa coba dengan background putih juga, tapi yang casing jersey propertinya diganti jadi ssepatu bola atau jersey, atau poster pemain bola. Atau cassing yang jaket kuning (hehe saya anggap itu almamater kampus ya), dengan background yang sama propertinya bisa diganti jadi buku buku dan alat tulis.. Kalau yang owl sudah cocok sama dream catcher.
mengapa saya suggest demikian, sebenarnya bisa saja kakak foto dengan background outdoor seperti yang di pantai tersebut. cuma kalau semisal effort fotonya akan merepotkan dan ga seimbang sama keuntungan yang di dapat, menurut saya yang simpel insyaallah cukup. (karena kalau foto outdoor juga harus punya cahaya mencukupi biar gambarnya keliatan jelas, jadi risky juga kaak)
Untuk foto yang yak devi tunjukkan yang ada di feeds ig sudah baik. Tapi menurut saya, dengan background yang sama, yang akan membeli produk kak devi adalah orang yang benar2 butuh. Padahal masing2 case hp memiliki karakter yang beda beda, dan bisa banget di arrange di setting yang sama cuma propertinya beda beda. Sayang kan kalau misalnya kita bisa lebih eksplor foto sedikit, terus yang ga butuh jadi kepingin deh karena gemes :)
Kak devi bisa coba dengan background putih juga, tapi yang casing jersey propertinya diganti jadi ssepatu bola atau jersey, atau poster pemain bola. Atau cassing yang jaket kuning (hehe saya anggap itu almamater kampus ya), dengan background yang sama propertinya bisa diganti jadi buku buku dan alat tulis.. Kalau yang owl sudah cocok sama dream catcher.
mengapa saya suggest demikian, sebenarnya bisa saja kakak foto dengan background outdoor seperti yang di pantai tersebut. cuma kalau semisal effort fotonya akan merepotkan dan ga seimbang sama keuntungan yang di dapat, menurut saya yang simpel insyaallah cukup. (karena kalau foto outdoor juga harus punya cahaya mencukupi biar gambarnya keliatan jelas, jadi risky juga kaak)
Itulah beberapa point sharing yang saya rangkum dari grup Teman Bisnis yang saya ikuti. Semoga bermanfaat dan dapat anda jadikan sebagai referensi teknik memotret produk-produk anda hanya dengan menggunakan kamera HP.
Salam Blogger.
Komentar
Posting Komentar